Komunitas
kristiani
1.
Pengertian/hakekat komunitas Kristiani:
Komunitas
berasal dari bahasa latin “communio” yang berarti persekutuan.
Pengertian ini pertama-tama mau melihat aspek kesatuan hubungan atau relasi
yang harmonis, dan kompak. Semua yang terdapat di dalamnya memiliki tanggung
jawab untuk ikut berpatisipasi aktif dan ikut serta ambil bagian dalam hal yang
satu dan sama yang terdapat dalam komunitas itu. Communitas juga memiliki makna lain yaitu
berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis
yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".
Komunitas kristiani
merupakan suatu komunitas yang terdiri dari orang-orang beriman yang memiliki
ciri-ciri setia pada kristus dan ingin sama-sama memiliki serta mencapai tugas
dan tujuan yang sama dan saling mendukung untuk bertumbuh dalam Kristus. Selain
itu komunitas kristiani sebagai tempat belajar mempraktekan hubungan
kekeluargaan berupa kepedulian satu sama lain, kasih persaudaraan, rasa saling
memiliki, rasa saling menjaga satu sama lain. Perlakuan mereka sangat
menentukan bagaimana perlakuan yang ada
di keluarga akan di bangun untuk mengembangkan iman. Kebersamaan dalam
bertumbuh dalam Kristus, kebersamaan dalam membangun karakter, kebersamaan
dalam melayani, kebersamaan dalam berjalan untuk mencapai suatu tujuan yang
tetap berpegang pada Yesus Kristus.
Relasi antar anggota
merupakan hal yang terpenting untuk membangun suatu komunitas supaya tetap utuh
dan berpegang pada kristus. Dasar utama dan paling utama adalah kristus sendiri
sebagai kekuatan dalam membangun suatu komunitas. Melalui Gereja komunitas
kristiani dapat terbentuk karena Gereja sebagai pusat seluruh umat beriman kristiani
untuk bersama-sama beraktifitas memuliakan kristus dan sebagai pemersatu/tali
persaudaraan perkumpulan umat beriman kristiani.
Komunitas
kristiani juga merupakan Gereja yang sesungguhnya. “Kepada mereka Allah mau
memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa
lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan
akan kemuliaan!” (Kolose 1:27). “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20). Komunitas
kristiani merupakan tempat Yesus menyatakan diriNya sebagai kepala. Komunitas
kristiani adalah Bait Allah. “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini
berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN.” Komunitas
kristiani adalah gaya hidup kebersamaan (Pengkhotbah 4:9-12). Gaya hidup
kebersamaan dalam komunitas yang benar adalah kebersamaan dalam bertumbuh dalam
Kristus, kebersamaan dalam membangun karakter, kebersamaan dalam melayani,
kebersamaan dalam berjalan dalam rencana Tuhan.
2.
Dasar dari komunitas kristiani.
·
Basar Biblis (kitab kej 2: 18 : TUHAN
Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku
akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia) Matius 16:18 “Engkau adalah Petrus dan diatas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu”. Dari dasar Kitab Suci ini mau
mengatakan bahwa mulai dari awal penciptakan Allah sampai dengan Yesus Kristus sudah terbentuk sebuah komunitas kristiani.
·
Dasar Teologis yaitu oleh Tuhan sendiri. Lalu yang dikatakan oleh St.
Lukas di akhir penjelasannya tentang Tuhan sendirilah yang membangun Gereja-Nya
(umat Allah/komunitas beriman kristiani) dan dari Kis 2:27 “tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang
yang diselamatkan”.
·
Kristologi/Kristosentris berpusat pada
kristus sebagai Sang Kepala, dalam hidup berkomunitas kristiani harus
mempercayai Kristus karena satu-satu nya
jalan keselamatan adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan
semua anggota komunitas kristiani, tidak ada yg lain. Beriman kepada Yesus
berarti menjadikan Dia sebagai Juruselamat dan Tuan atas kita. Dengan percaya
Yesus, hidup kita telah menjadi baik.
·
Eklesiologis (Gereja sebagai kumpulan
umat beriman). 1 kor 12 :12-31 menggambarkan bahwa sebagai komunitas iman yang
juga merupakan Gereja (persekutuan umat Allah) telah dipersatukan oleh Kristus
menjadi anggota yang terhubung satu sama lain dengan anggota lainnya untuk
menjadi satu Tubuh yaitu Kristus. Selain itu dari 1 kor 12:12-31 juga dikatakan
Kita semua adalah anggota-anggota Tubuh Kristus yang senantiasa saling
berhubungan dan menjadi anggota tubuh kristus tidak sepenuhnya merupakan
anggota yang baik namun ada yang berdosa, tetapi semuanya itu di persatukan
dalam Roh dan Bapa memberi masing-masing kekhasan untuk setiap anggota. Gereja
Kristus Mat 16:18 membangun Gereja sebagai persekutuan dalam iman. Mat 18:20 Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
·
Sosiologis (bersekutu dengan umat lain
tidak bisa hidup sendiri)
Kehidupan
manusia tidak lepas dari bagaimana seseorang hidup dengan orang lain untuk
saling membantu. Dimana dalam hidup berkomunitas harus bersekutu dengan umat
yang lain untuk mencapai kehidupan yang harmonis sehingga dapat mencapai suatu
tujuan besama, tanpa adanya relasi dengan umat yang lain maka manusia tidak
dapat bertahan dalam menjalankan hidupnya. Dalam hidup bermasyarakat dapat
bersama-sama menumbuhkembangkan iman melalui suatu komunitas kristiani.
Sehingga iman dalam hidup bermasyarakat seluruh anggotanya saling membantu dan melengkapi kelemahan-kelemahan
dan membangun hidup iman setiap anggotanya, sehingga tetap berkembang dengan
baik.
3.
Tujuan komunitas kristiani
·
Tujuan utama: menumbuh kembangkan iman
umat supaya anggota komunitas kristiani dari yang belum beriman menjadi beriman
dan yang sudah beriman menjadi lebih beriman. Dengan demikian anggota komunitas
kristiani memiliki dan menghidupi satu iman yang sama serta mendasari diri pada
iman yang mereka yakini baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun dengan sesama.
Dan kehidupannya semakin dekat dengan Yesus Kristus sebagai sumber iman dan
sumber keselamatan.
·
Membangun Gereja: Gereja sendiri juga
berarti komunitas kristiani dimana setiap anggotanya dipanggil untuk membangun
Gereja sebagai persekutuan Umat beriman pada Allah. Agar Gereja semakin hidup
dalam terang Kristus dan supaya karya keselamatan Kristus semakin nyata dalam
menumbuhkembangkan iman.
·
Terwujudnya Kerajaan Allah (keselamatan)
Yoh 20:30-31
Memang masih banyak tanda lain yang
dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab
ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya,
bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya. Hidup komunitas iman merupakan perwujuadan dari Kerajaan Allah
di dunia, dimana hidup para anggota-anggotanya mendapat nasihat untuk berjaga-jaga
demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia. Untuk itu komunitas kristiani
menciptakan situasi kedamaian, keadilan,
ketentraman, cinta kasih, yang terus di perjuangkan dalam kehidupan di dunia
ini untuk mewujudkan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia.
·
Menolong anggota komunitas maksudnya
komunitas kristiani menolong setiap anggota untuk selalu bersama-sama dalam
mengembangkan iman dan meneguhkan iman dari yang belum beriman menjadi beriman.
Anggota komunitas kristiani juga berperan aktif dalam menolong, memberdayakan,
menyembuhkan, meneguhkan dan pada akhirnya semua anggota dapat memiliki iman
yang sama tidak berat sebelah dan dapat berkembang secara terus-menerus dengan
baik sesuai dengan kehendak Allah.
4.
Sifat/ciri khas
·
Teologis yaitu komunitas berhubungan
dengan Tuhan. Komunitas kristiani berkeyakinan bahwa Allah bertindak atau berfirman
secara khusus kepada komunitas dalam situasi tertentu. Komunitas Kristiani terjadi karena pemberian Tuhan,
sebuah tanda belas kasih-Nya
·
kristologis berpusat pada Kristus
sebagai Sang Kepala. Seperti yang telah dinyatakan dalam Kitab Suci Perjanjian
Baru bahwa Yesus Kristus adalah wujud nyata/perwujudan dari kehadiran Allah di
dalam sejarah dunia dan sejarah umat manusia. Yesus kristus sebagai Sang
Juruselamat juga menyelamatkan dan menebus semua umat akan dosanya yang telah
merusak pertumbuhan iman pada seluruh diri umat beriman.
5.
Gereja mengungkapkan diri dalam
komunitas
Macam-macam
komunitas kristiani:
a) Komunitas formal (Keluarga), Komunitas informal (Sekolah), dan
Komunitas nonformal
(Masyarakat)
b) Komunitas
Teritorial (Paroki, Stasi, Wilayah, dan Lingkungan)
c) Komunitas
Kategorial (Usia, Profesi, Ormas Katolik, Kerasulan Katolik, dan Organisasi
Katolik Alternatif)
d) Komunitas Hidup Bakti (Imam dan Awam)
e) Komunitas
Basis Gereja
Keluarga
kristiani:
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan
lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus
dan anggota-anggota keluarga Allah. Keluarga merupakan komunitas kristiani yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak yang disebut
dengan Gereja kecil dan berpegang pada kristus sendiri. Komunitas keluarga
sebagai tempat belajar mempraktekan hubungan kekeluargaan berupa kepedulian
satu sama lain, kasih persaudaraan, rasa saling memiliki, rasa saling menjaga
satu sama lain. Perlakuan kita di dalam komunitas ini sangat menentukan
bagaimana perlakuan kita didalam keluarga yang akan dibangun nanti. Pada
akhirnya keluarga kristiani ingin meneladan keluarga kudus di Nazaret.
Sekolah
kristiani:
Komunitas
sekolah merupakan suatu komunitas yang terdiri dari guru dan siswa yang
dipimpin oleh kepala sekolah, dimana didalamnya terjalin relasi yang baik
antara keduanya tersebut. Guru mendidik siswa supaya berkembang didalam iman
dan ilmunya, kemudian siswa menjadikan situasi yang aktif dalam kegiatan
belajar mengajar misalnya berdiskusi, menyampaikan pendapat dengan baik dan
benar sesuai dengan yang dihaapkan. keduanya sama-sama ingin mencapai arah dan
tujuan untuk menjadi manusia yang berguna bagi Gereja dan bagi Bangsa sebagai
generasi penerus yang akan mendatang. Selain itu komunitas sekolah ini
dikatakan sebagai komunitas iman karena mendasarkan pada iman yang sama, serta
mengusahakan pembinaan iman bagi semua anak didiknya dan bagi anggota komunitas
sekolah katolik ini.
Masyarakat
kristiani:
Masyarakat
kristen meraupakan kumpulan umat beriman kristiani yang secara bersama-sama
berkumpul, berdinamika dan menjalin relasi didalam masyarakat yang tetap
berpegang teguh pada ajaran iman sesuai dengan terang Injil. Serta selalu
mengimani dan mempercayai Yesus Kristus sendiri sebagai sumber iman dan sumber
keselamatan.
Komunitas
Teritoroal:
Komunitas teritorial adalah cara pengelompokan umat
Allah berdasarkan letak geografis tempat tinggal dan mencangkup semua orang
beriman kristiani wilayah tertentu, dimana menyangkup dalam wilayah Paroki,
Stasi, Wilayah dan Lingkungan.
-
Paroki merupakan Paroki adalah sebuah
komunitas yang terdiri dari kaum beriman pada Kristus yang di bentuk dengan
batasan-batasan wilayah tertentu menurut hukum Gereja. Paroki juga merupakan
wilayah gerejawi yang menjadi bagian dari keuskupan yang terdiri dari stasi,
lingkungan, kring yang dipimpin oleh pastor paroki. Meskipun paroki memiliki
sifat yang teritorial, namun paroki juga adalah himpunan orang-orang beriman
bukan hanya sekedar wilayah.
-
Dari KHK Paroki merupakan suatu komunitas
kaum beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam gereja partikular,
raksa pastoralnya dipercayakan kepada pastor paroki sebagai gembalanya sendiri, di bawah otoritas uskup diosesan. (Kan. 515).
-
Stasi merupakan suatu komunitas
kristiani yang dipimpin oleh seorang ketua stasi atas dasar iman pada Allah.
-
Kuasi paroki jemaat sebagai bagian dari
vikariat atau prefektur apostolic, jadi daerah misi dimana belum didirikan
hirarki. Kuasi paroki belum didirikan
sebagai paroki karena keadaan khusus, misalnya belum dapat mandiri atau karena
alasan lain, Kuasi paroki juga tidak
memiliki stabilitas seperti paroki normal.
-
Wilayah merupakan persekutuan komunitas
beriman kristiani yang dipimpin oleh ketua wilayah yang secara bersama-sama
membangun kekompakan dan kebersamaan dalam mengembangkan iman setiap
anggota-anggotanya.
-
Lingkungan merupakan paguyuban umat
beriman kristiani yang dipimpin oleh seorang ketua lingkungan yang bersama-sama
bersekutu di dalam lingkungan dan dipersatukan oleh iman yang sama dan hidup
dalam wilayah teritorial tertentu yang disebut lingkungan. yang berpedoman pada
Allah sebagai Sang Juru Selamat umat manusia.
-
Kring merupakan komunitas kristiani
didalam lingkungan yang dibagi menjadi beberapa kelompok kecil juga secara
bersama-sama mengembangkan iman kepada Yesus Kristus.
Komunitas
Kategorial:
Kategorial
merupakan wadah-wadah yang masing-masing di bentuk oleh sekelompok orang dengan
visi dan misi yang mendukung dinamika reksa pastoral Paroki dan menjadi suatu
wadah yang terbuka dan berperan-serta dalam kegiatan Paroki. Contoh dari kelompok kategorial yaitu
usia, status, ormas, formal, informal, nonformal kerasulan katolik, organisasi
katolik alternatif)
-
Usia : BIAK, Rekat,OMK, Dewasa, Lansia
-
Formal: sekolah
-
Informal: keluarga
-
Nonformal: masyarakat
-
Kerja/pekerjaan: petugas parkir, ikatan
Dokter katolik dll.
-
Organisasi masyarakat katolik (ormas) contohnya
WKRI, PMKRI, PK, ISKA, dll.
-
Kerasulan katolik contohnya Legio Maria,
SSV, misdinar, pemazmur, lektor
-
Organisasi katolik alternatir contohnya
kelompok Devosi, ME, PDKK, CHOICE.
Komunitas
hidup bakti:
-
Rohaniwan terdiri dari kaum klerus :
Imam terdiri dari Diosesan dan Biarawan
Imam diosesan
adalah imam yang karena tahbisannya di-inkardinasikan (mengikatkan diri) pada
dioses atau keuskupan tertentu seumur hidup, Imam biarawan adalah mereka yang
bergabung dengan Lembaga Hidup Bakti (tarekat) tertentu dengan spiritualitas
tertentu dan ditahbiskan menjadi imam.
-
Awam dibagi menjadi 2: Biara (Bruder dan
suster) dan Nonbiara (komunitas dan nonkomunitas).
1.
Biarawan (Bruder) dan Biarawati (Suster)
adalah orang beriman Katolik yang secara khusus membaktikan hidup mereka demi
melayani Kristus.
2.
Non Biara (komunitas) adalah
biarawan/biarawati yang hidup diluar biara.
Non
Biara (Non Komunitas) adalah hidup selibat tidak hanya bagi biarawan atau
biarawati saja namun orang awam juga dapat menjalankannya.
-
Komunitas untuk berkumpul bersama-sama
mengungkapkan hidup Injili untuk mewartakan Kerajaan Allah tidak terikat oleh
regula-regula.
Komunitas
Basis Gereja
Komunitas Basis
adalah suatu persekutuan yang relatif kecil, saling mengenal, tinggal berdekatan
serta memiliki kepentingan bersama yang secara berkala mengadakan pertemuan.
Mereka berdoa, membaca dan mengadakan sharing Kitab Suci. Komunitas
kristiani juga melakukan tindakan sosial bagi Gereja lingkungan dan masyarakat.
-
KKU merupakan komunitas kristiani dalam
ruang lingkup yang kecil terdiri dari beberapa anggota keluarga. Dalam
komunitas ini memiliki dasar iman kepada Yesus Kristus dan secara bersama-sama
mengembangkan iman melalui kegiatan doa bersama ataupun pendalaman iman melalui
kitab suci sehingga iman dapat tumbuh secara terus-menerus yang pada akhirnya
dapat memuliakan Allah.
6.
Katekese dan komunitas kristiani
Ø Inti
dari katekese
Katekese adalah usaha-usaha
dari Gereja untuk mewartakan Kerajaan Allah yang dilaksanakan di mana saja yang
dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan iman manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Kegiatan pewartaan ini dapat juga diartikan sebagai sebuah
pengajaran, pendalaman dan pendidikan iman Kristiani seseorang. Selain itu
katekese juga merupakan sebuah komunikasi iman antar umat yang saling bersaksi
tentang iman mereka, sehingga iman mereka semakin diteguhkan dan dihayati
dengan sempurna.
Ø Inti
komunitas kristiai adalah hidup secara bersama-sama dan mengkomunikasikan iman
yang berpusat pada Yesus Kristus.
Ø Komunitas
kristiani memerlukan katekese: katekese menjadi jiwa komunitas kristiani,
komunitas kristiani lahir lewat katekese, katekese mengarahkan anggota
komunitas untuk semakin menjadi sempurna, katekese
memurnikan/menyucikan/menguduskan kaum kristiani dsb.
Sumbangan
komunitas kristiani terhadap katekese:
Ø Komunitas
menjadi pelaku katekese
Ø Wadah
katekese
Ø Komunitas
kristiani membuka ruang lingkup agar katekese dapat terlaksana.
Ø Komunitas
kristiani mendorong katekese semakin bermakna dalam karya Gereja dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar